Keramaian Becak Gunung Pangilun
Padang Becak Gunung Pangilun sangat ramai. Kebanyakan penumpang becak Mahasiswa STKIP PGRI. Pembayaran becak per-orang sebesar dua ribu rupiah (Rp. 2.000,00). Semakin ramainya becak Gunung Pangilun, Padang. Terkadang bisa menimbulkan kecelakaan, dan bentrokan sesama pengendara becak, karena rebutan penumpang.
Menurut Doni (29 th) salah seorang pengendara becak. Pendapatan pengendara becak per-hari kurang lebih delapan puluh ribu rupiah (Rp. 80.00,00). Jika cuaca buruk seperti, hujan, pengendara becak sangat senang, karena kebanyakan orang memilih naik becak dari pada jalan kaki. Pendapatan akan meningkat lebih banyak dari biasanya dibandingkan dengan cuaca yang baik.
“Becak yang kami kendarai milik sendiri, sehingga semua pendapatan bisa menghidupi keluarga kami”, ujar Ujang salah satu pengendara becak. Pekerjaan pengendara becak tidak hanya fokus pada mengendarai becak saja. Ia mengendai becak hanya untuk pekerjaan sampingan. Selain mengendarai becak, ia juga punya pekerjaan lain, seperti pekerja bangunan.
Pengendara becak Gunung Pangilun mulai tahun 1997. Dahulunya pengendara becak ini berupa becak dayung yang memakai alat bantu sepeda, tetapi karena perkembangan zaman yang semakin modern dengan berbagai teknologi canggih, sekarang beralih pengendara becak memakai alat bantu kendaraan, salah satunya motor.
Berita ini tugas mahasiswa STKIP PGRI Sumbar. Karya: Silfia Heni