Mungka, Lima Puluh Kota – Mahasiswa Kuliah Keja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan hama untuk pembuatan pupuk organik cair photosynthetic bacteria (PSB) dan demonstrasi pembuatan produk briket dari limbah bonggol jagung di Nagari Mungka, Selasa (30/07/2024).
Menyadari potensi sumber daya lokal yang belum termanfaatkan secara optimal, Mahasiswa KKN Unand Nagari Mungka mengambil inisiatif untuk memberikan edukasi kepada kelompok tani Jorong Koto Tuo terkait pemanfaatan telur keong sebagai pupuk organik. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan pestisida sintetis, serta meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan masyarakat setempat.
Salah satu mahasiswa KKN Unand, Maria Mangara Itho, selaku narasumber mengatakan bahwa pupuk organik cair PSB ini mudah didapatkan bahannya dan mudah diaplikasikan, serta banyak manfaatnya seperti menyuburkan tanah, melindungi tanaman dari hama dan penyakit tumbuhan, dan dapat menggantikan pestisida kimia”
Pertanian menjadi salah satu mata pencaharian kebanyakan masyarakat Nagari Mungka, seperti budidaya tanaman jagung, yang nantinya diproduksi untuk pakan ternak. Hal tersebut sehubungan dengan adanya komoditas besar lain yaitu ternak ayam di Nagari Mungka. Tidak heran, melihat melimpahnya hasil panen jagung di Nagari Mungka, tentunya semakin banyak juga limbah pertanian bonggol jagung yang dihasilkan. Limbah jagung tersebut yang ditemukan berserakan dan langsung dibuang, justru faktanya dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat. Salah satu produk limbah bonggol jagung tersebut adalah briket. Inisiasi ini dihadirkan oleh mahasiswa terutama dari jurusan Pertanian dan Peternakan.
Briket bonggol jagung merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari limbah pertanian, yaitu bonggol jagung. Bonggol jagung yang biasanya dianggap sebagai sampah, diolah menjadi briket padat yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil (gas elpiji) ataupun arang dan kayu bakar. Briket bonggol jagung ini memiliki banyak manfaat, yaitu ramah lingkungan karena karbon pembakaran yang sedikit, daya bakar yang baik dan tahan lama, serta dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama di Nagari Mungka sebagai daerah penghasil jagung.
Munculnya partisipasi aktif mahasiswa KKN Universitas Andalas ini dalam pembangunan Nagari Mungka melalui penerapan IPTEK telah membuahkan hasil yang positif. Program ini, yang secara khusus menyasar kelompok wanita tani di Jorong Koto Tuo, Nagari Mungka, telah mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Ibu Ida, sebagai salah satu anggota kelompok tani, menyampaikan harapannya agar program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Dari mahasiswa KKN Nagari Mungka dan Ibu Kelompok Tani Jorong Koto Tuo saling mengharapkan rencana keberlanjutan dan saling menguntungkan bagi semua pihak. Dimana jagung yang kebanyakan ditanam oleh masyarakat harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan asas tepat guna dan berhasil guna.**
Oleh: Arra Isna Umida, Azka Sabila Putri, Maria Mangara Itho