Puisi: Saksi Bisu (Karya : Tiara Sari)

177

Ini gedung sudah lumayan tua
Entah sudah berapa kali temboktemboknya ditambali cat.
Entah sekedar menutupi ketidaksempurnaan permukaan dinding yang dingin, kaku, dan bisu
Atau hanya untuk menutupi kisah-kisah yang pernah terukir dan tak pernah tersentuh lagi hingga kini.

Ini detik, menit, jam, dan sore yang sendu.
Aku tegak terpatung menatap dinding gedung di depanku,
Sangat dalam.
Bahkan sampai ke dalam serpihan terkecil semen yang telah lama mengeras.

Meski tak bersuara,
Aku tetap tau bahwa sudah banyak kejadian yang telah disaksikannya selama ini.
Bagai rupa kejahatan, kecurangan, kemaksiatan
Maupun kebaikan dan pengorbanan.

Ah, Beningku nanar.
Terbayang kehidupan beberapa tahun silam di tempat ini, di kampusku.
Mungkinkah beberapa tahun lalu ada seorang mahasiswi yang juga berdiri di sini sambil menatapi dindingdinding bisu yang penuh dengan coretan, gema pekikan, dan sisa erangan nista??

, 16 oktober 2012