Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sumatera Barat (STKIP SUMBAR), merupakan salah satu kampus swasta yang berada di Sumatera Barat. Kampus ini terletak di Jl. Gunung Pangilun, lebih kurang 100M dari jalan raya. Setiap hari, terkecuali pada hari libur banyak ojek yang mencari penumpang di jalan menuju kampus.
Sebagian besar penumpang ojek ini adalah mahasiswa yang malas jalan kaki, sehingga mereka menggunakan ojek kalau mau menuju kampus. Ongkos yang ditawarkan ojek ini pun cukup murah, dengan modal Rp 1000 ojek ini sudah sampai di gerbang kampus.
Ojek-ojek ini biasanya mangkal dipersimpangan menuju kampus. Tetapi pada belakangan ini, ojek-ojek tersebut sangat membuat tidak nyaman pengguna jalan lain. Sewaktu beroperasi ojek ini sering ugal-ugalan tanpa menghiraukan pemakai jalan yang lain.
Bisa dikatakan bahwa yang membawa ojek ini tidak memikirkan bahaya yang akan terjadi apabila terus berkendara seperti itu. Bahkan bisa dikatakan bahwa mereka lebih memikirkan uang tanpa memikirkan bahaya yang akan diperoleh apabila berkendara dengan tidak baik.
Selain mengganggu pengguna jalan lain. Ojek-ojek ini juga mendapat pandangan yang kurang baik dari masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan karena kebiasaan ojek yang sering ugal-ugalan sehingga membahayakan anak-anak. Pandangan seperti ini tentu akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kampus STKIP.
Dengan kenyataan yang demikian, bukan tidak mungkin minat masyarakat yang ingin menuntut ilmu di STKIPÂ akan berkurang. Sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi perkembangan kampus STKIP ke depan.
Kemajuan dan perkembangan STKIP ini sangat tergantung dengan keadaan disekitarnya. Apabila lingkungan sekitarnya baik tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagi orang yang ingin masuk untuk menuntut ilmu di kampus ini. Namun apabila lingkungan sekitarnya buruk, tentu minat orang yang ingin menuntut ilmu pun akan berkurang.
Ojek-ojek ini merupakan suatu faktor penghambat untuk kemajuan STKIP ke depan. Hal ini disebabkan prilaku ugal- ugalan mereka sewaktu berkendara yang membahayakan pengguna jalan lain.
Kalau dibandingkan dengan kampus-kampus swasta yang ada di kota Padang, jumlah mahasiswa yang masuk tiap tahunnya di STKIP ini terus mengalami peningkatan. Seharusnya dengan keaadaan mahasiswa yang semakin banyak tersebut, pihak yayasan pun harus lebih memperhatikan lingkungan kampus dan sekitarnya agar tercipta kenyamanan.
Baik dari segi kenyamanan mahasiswa, dosen, warga sekitar dan yang lainnya. Sudah seharusnya juga kita bercermin pada kampus- kampus lain untuk membenahi keadaan kampus. Demi untuk satu tujuan, yakni untuk memajukan STKIP Sumatera Barat. Dengan tindakan seperti itu, bukan tidak mungkin akan membuat kampus STKIP lebih maju lagi ke depannya. (*)
Nama: Ahmad Reski
Npm : 10080177
Sesi  : H