Monday, January 13, 2025
Home Kabar Tim PKM UNAND dan Bee Center Bilologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI...

Tim PKM UNAND dan Bee Center Bilologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI Dampingi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-galo)

Oleh: Henny Herwina, Dosen Biologi FMIPA, Pengelola Bee Center Jurusan Biologi FMIPA UNAND

Kampusindo.com-Kawasan Puncak Labuang, menjadi salah satu lokasi pendampingan Bee Center UNAND dalam budidaya lebah tanpa sengat (galo-galo) tahun 2024 ini.

Destinasi ekowisata sekitar kampus yang terletak di area yang berbatasan dengan Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas ini dikelola oleh masyarakat petani salingka kampus yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Puncak Labuang, yang secara keseluruhan mengelola hampir 200 ha lahan hutan kemasyarakatan di Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat.

Sebelum interaksi kami, KTH Puncak Labuang telah mendapatkan bantuan koloni galo-galo dari pemerintah namun karena masih awamnya anggota KTH terhadap teknik pengelolaan koloni galo-galo, tingkat keberhasilan produk budidaya galo-galo yang dikelola masih belum optimal.

Beberapa waktu berselang, dalam kesempatan berkunjung ke lokasi pembudidayaan kita menemukan perlunya mendampingan dalam beberapa aspek pembudidayaan lebah yang perlu dilakukan bagi pegelola.

Lokasi Budidaya dan Tumbuhan Pakan Galo-galo.

Untuk lokasi dan potensi pakan bagi pembudidayaan lebah tanpa sengat (galo-galo), lokasi Puncak Labung sudah memiliki vegetasi yang sangat baik dan potensial. Puncak Labuang yang berada pada ketinggian lebih dari 200 m dpl, memiliki keanekaragaman tumbuhan yang cukup tinggi, dengan berbagai tanaman buah dan pertanian yang telah tersedia dengan memadai.

Tanaman buah seperti durian, manggis, kopi, petai dan tanaman lainnya dapat berperan sebagai sumber nektar, sumber serbuk sari (pollen) maupun resin untuk membangun sarang bagi koloni galo-galo. Penambahan tanaman berbunga lainnya juga telah dilakukan pengelola, dimana telah diintroduksi bunga air mata pengantin (Antigonon leptopus) dan bungan Xantos (Xhantostemon chrysantum) yang dipercaya para peternak lebah sebagai tanaman yang sangat disukai galo-galo untuk mencari nektar dan polen.

Ketersediaan tanaman pakan yang cukup diperlukan oleh galo-galo untuk mengambil nektar pada bunga, pada bagian tumbuhan lain selain bunga (extrafloral nectaries), atau untuk mengambil serbuk sari bunga.

Sementara itu, hal yang juga dibutuhan oleh koloni lebah adalah adanya bahan metabolik sekunder tumbuhan baik berupa getah atau resin yang akan dimanfaatkan oleh galo-galo untuk membangun sarang yang kuat, nyaman serta melindungi dari berbagai mikroba dan pengganggu lainnya. Upaya pemeliharaan dan peningkatan biodiversitas pakan sebaiknya dilakukan secara terus menerus agar galo-galo senantiasa tercukupi pakannya mengingat musim berbunga tumbuhan yang bervariasi untuk setiap jenisnya.

Pertimbangan Titik Penempatan koloni galo-galo.

Secara alami, galo-galo dapat ditemukan bersarang pada bagian dalam batang pohon maupun bagian bangunan berbahan kayu maupun beton dengan posisi sarang berada pada bagian yang terlidung dan sejuk. Galo-galo akan memilih posisi tempat bersarang dengan ketebalan batang atau bagian bangunan yang sesuai untuk mendukung galo-galo nyaman dan leluasa untuk membangun keberlangsungan kehidupan dan pengembangan koloninya dengan kondisi optimal.

Untuk itu, pada koloni galo-galo yang dimaksudkan sebagai aktifitas budidaya, peternak juga sebaiknya berupaya untuk meletakkan koloni pada titik yang mendekati situasi koloni alami tersebut, misalnya meletakkan koloni pada area dengan naungan pepohonan yang cukup rindang dan jalan keluar masuk pekerja galo-galo tidak ada penghalang yang berarti.

Koloni galo-galo sebaiknya ditempatkan dengan jarak antara koloni yang tidak terlalu dekat satu sama lain, agar pada saat keluar sarang untuk mencari makan maupun saat pulang ke sarang kembali tidak terjadi gangguan lalulintas antar pekerja koloni yang berbeda, untuk menghindari “pertarungan” yang dapat berujung pada kematian dan berkurangnya jumlah pekerja koloni dan pada gilirannya membuat koloni bisa punah. Oleh karena itu, jarak peletakan antar koloni satu dengan lainnya juga perlu diatur agar berada pada jarak aman dan nyaman bagi galo-galo.

Pemeliharaan koloni dan perbanyakan koloni

Setelah memastikan koloni galo-galo kita tempatkan ada posisi yang sesuai dan berpotesi untuk hidup dan berproduksi dengan baik, pengelola budidaya galo-galo juga harus merawat koloni agar kondisi tetap terjaga dan agar menjadi terhindar dari gangguan hama (adanya predator atau parasite bagi galo-galo) yang akan menyebabkan terganggunya kehidupan dan produksi galo-galo.

Kebersihan lokasi sekitar koloni maupun kebersihan toping dapat dilakukan dengan pengecekan berkala maupun pembesrsihan toping setelah selesai aktifitas panen. Untuk menjaga keberlanjutan dan pengembangan budidaya, pemasangan perangkap galo-galo di sekitar lokasi merupakan salahsatu upaya yang disarankan untuk dilakukan agar galo-galo yang sudah tahap pecah koloni dapat dengan lebih mudah mencari lokasi sarang baru. Pemasangan perangkap lebah/galo-galo juga dapat mempercepat peningkatan pengembangan usaha karena dengan semakin meningkatnya jumlah koloni, produk galo-galo yang bisa dipanen diharapkan juga ikut bertambah.

Panen, Pengolahan Pasca panen dan pemasaran Produk.

Meskipun galo-galo adalah lebah tak bersengat, proses panen tetap perlu dilakukan dengan standar keamanan (menggunakan baju panen lebah, atau topi berpelindung, makerm sarung tangan dan perlengkapan standar lainnya) dan kebersihan yang opimal, agar hasil madu, bee polen maupun propolis yang didapatkan adalah dengan kualitas terbaik.

Kemudias, setelah pemanenan dilanjutan dengan pengemasan dan pelabelan serta penyimpanan. Berbagai proses dari budidaya dari awal hingga tersedia produk, pelabelan berlegalitas hingga pemasaran hasil budidaya galo-galo Puncak Labuang diharapkan dapat terus didampingi oleh team Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas 2024 dan Bee Center Biologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI.(*)

RELATED ARTICLES

Tim PKM UNAND dan Bee Center Bilologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI Dampingi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-galo)

Oleh: Henny Herwina, Dosen Biologi FMIPA, Pengelola Bee Center Jurusan Biologi FMIPA UNAND Kampusindo.com-Kawasan Puncak Labuang, menjadi salah satu lokasi pendampingan Bee Center UNAND dalam...

Mahasiswa KKN UNAND gelar Edukasi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-Galo) dan Pengembangan Produk Madu Asli di Nagari Mungka

Mungka, Lima Puluh Kota-Dosen Biologi Universitas Andalas dan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Henny Herwina bersama Mahasiswa KKN UNAND Nagari Mungka, Kec. Mungka, Kab. 50...

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat, Mahasiswa FKM Unand Adakan Penyuluhan

Oleh: Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD Padang - Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unand melakukan kegiatan penyuluhan yang diketuai oleh Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD, dengan...

Most Popular

Tim PKM UNAND dan Bee Center Bilologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI Dampingi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-galo)

Oleh: Henny Herwina, Dosen Biologi FMIPA, Pengelola Bee Center Jurusan Biologi FMIPA UNAND Kampusindo.com-Kawasan Puncak Labuang, menjadi salah satu lokasi pendampingan Bee Center UNAND dalam...

Mahasiswa KKN UNAND gelar Edukasi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-Galo) dan Pengembangan Produk Madu Asli di Nagari Mungka

Mungka, Lima Puluh Kota-Dosen Biologi Universitas Andalas dan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Henny Herwina bersama Mahasiswa KKN UNAND Nagari Mungka, Kec. Mungka, Kab. 50...

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat, Mahasiswa FKM Unand Adakan Penyuluhan

Oleh: Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD Padang - Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unand melakukan kegiatan penyuluhan yang diketuai oleh Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD, dengan...

Konsorsium Biologi Indonesia Adakan Rakernas di Universitas Andalas

Padang – Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di gedung Convention Hall Universitas Andalas. Rakernas ini dihadiri oleh 55 orang perwakilan...

Recent Comments