Padang, FKM Unand – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas melakukan pemberdayaan dan edukasi terkait dengan bahaya narkoba kepada siswa SMP Syiar Islam Mata Air, Padang Selatan, Kota Padang. Kegiatan yang berlangsung 30 November hingga 2 Desember tersebut dalam rangka membangun desa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Caranya sangat bagus, remaja dikenalkan tentang bahaya Narkoba dan sekaligus di edukasi tentang cara menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah.
”Program ini merupakan salah satu cara dan pendekatan yang efektif agar remaja terkhusus siswa SMP SIMA lebih sadar akan bahayanya penggunaan narkoba,” terang Fabio Alamanda,salah satu mahasiswa tim MBKM kelompok 3.
Apalagi pada zaman sekarang banyak remaja yang terjerumus pada kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat lainnya, tambahnya.
Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah besar yang terus terjadi hingga saat ini terkhusus di kalangan remaja usia sekolah. Kenapa di daerah Mata Air?. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Lurah Mata Air, Suardi, Masih banyaknya remaja di wilayah Mata Air yang menggunakan narkoba dan melakukan kegiatan seperti ngelem menjadikan tingginya tingkat kekuatiran mengenai penyalahgunaan narkoba ini. Kondisi ini diperparah akibat penyalahgunaan narkoba, banyak remaja putus sekolah.
Berdasarkan persoalan ini Tim MBKM kelompok 3 yang terdiri atas Fabio Alamanda, Ariani, Zahra Malika Ilmi, Indah Khairunisa, dan Luthfia Syahdina Ramadhani serta didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, Wira Iqbal, SKM., MPH., membentuk program yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan remaja terkhusus siswa SMP Syiar Islam Mata Air terkait bahaya narkoba. Mereka nantinya diharapkan dapat menjadi remaja yang tanggap dengan permasalahan narkoba serta mampu mewujudkan sikap anti narkoba dalam diri mereka.
Kegiatan ini dimulai dengan pemberian materi terkait pengenalan remaja yang dilanjutkan dengan jenis dan bahaya narkoba yang harus dilawan oleh remaja. Pada hari kedua, dilakukan kegiatan pengembangan bakat dasar yaitu critical thinking dana problem solving dengan memberikan sebuah masalah situasional kepada siswa untuk dapat diselesaikan dengan pemikiran yang matang dan sistematis.
Selanjutnya, untuk memperkuat pengetahuan siswa dan mempercepat daya tanggap, dilakukan juga permainan matching sentences (mencocokan kata). Pada hari terakhir kegiatan juga diadakan perlombaan ranking 1 untuk terus meningkatkan motivasi dan jiwa kompetitif siswa dalam hal positif.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada sekolah dan menunjuk dua siswa dengan nilai terbaik sebagai aktivis anti narkoba di SMP Syiar Islam Mata Air. Aktivitis itu nantinya diharapkan jadi penggerak siswa lain untuk terus berkegiatan positif dan menjauhi segala bentuk narkoba. (*)
