Tuesday, November 26, 2024
Home Pusdata Ensiklopedia Sejarah Mata Uang Indonesia dari Masa ke Masa, Bagaimana bisa Jadi Rupiah?

Sejarah Mata Uang Indonesia dari Masa ke Masa, Bagaimana bisa Jadi Rupiah?

Siapa yang tahu sejarah mata uang Indonesia? Uang Rupiah yang kita gunakan saat ini, ternyata telah melalui berbagai perubahan, lho!Nyatanya, setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, kita tidak langsung menggunakan Rupiah. 

Nama Rupiah baru diresmikan beberapa tahun setelah proklamasi. Nah, sekarang, pastinya kamu penasaran kan mata uang apa yang digunakan saat wilayah nusantara ini masih berbentuk kerajaan, sampai menggunakan rupiah. Berikut sejarah lengkap mata uang Indonesia dari masa ke masa yang bisa kamu ketahui. Check these out!

Mata Uang Nusantara pada Zaman Kerajaan

Sebelum merdeka, Indonesia masih bernama Nusantara, yang menjadi tempat dari banyak kerajaan. Seperti contohnya kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit, kerajaan Mataram Lama, dan sebagainya. Pada masa itu, jual beli menggunakan uang sudah banyak digunakan. Namun, uang yang beredar bukan uang kertas, melainkan logam. Bahan dasar uang logam tersebut biasanya berupa emas atau perak.

Masa Kerajaan Hindu-Buddha

Pada masa ini, masing-masing kerajaan biasanya memiliki mata uang sendiri. Di awal abad ke-12, kerajaan Jenggala membuat mata uang dari emas dan perak yang disebut Krisnala (uang Ma). Sementara itu, pada abad ke-9, kerajaan Buton menggunakan uang Kampua. Sekitar abad ke-14 sampai ke-16, kerajaan Majapahit menggunakan uang Gobog yang terbuat dari tembaga. Uang ini juga banyak digunakan sebagai benda keramat, loh.

Uang Gobog dari kerajaan Majapahit (Sumber: bi.go.id)

Masa Kerajaan Islam

Ketika Islam mulai berkembang di Nusantara, muncul juga mata uang dari kerajaan-kerajaan Islam, seperti kerajaan Samudra Pasai, kerajaan Aceh, kerajaan Jambi, dan sebagainya. Umumnya, mata uang yang dikeluarkan kerajaan Islam, bertuliskan bahasa Arab. Misalnya, uang kerajaan Jambi yang pada sisi belakangnya bertuliskan Arab “Sanat 1256” dan pada sisi depan bertuliskan “Cholafat al Mukmin”.

Ada juga di kerajaan Samudra Pasai, menggunakan mata uang Dirham yang terbuat dari emas. Uang yang bentuknya seperti koin tersebut memiliki ukiran nama Sultan dengan gelar Malik Az-Zahrir atau Malik At-Tahir. 

Gambar mata uang kerajaan Samudera Pasai (Sumber: vcoins.com)

Mata Uang Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda

Setelah Belanda datang dan menjajah kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah nusantara, mereka berusaha untuk mengganti semua mata uang asing yang beredar di sana. Pemerintah Hindia Belanda (wilayah Indonesia sebelum merdeka) mendirikan De Javasche Bank (DJB) pada tahun 1828. De Javasche Bank inilah yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia sekarang ini. 

Pada saat itu, De Javasche Bank mengeluarkan mata uang Sen dan Gulden. Kedua mata uang tersebut digunakan khusus hanya di wilayah Hindia Belanda saja.

Contoh mata uang Gulden (Sumber: uang-kuno.com)

RELATED ARTICLES

Tim PKM UNAND dan Bee Center Bilologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI Dampingi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-galo)

Oleh: Henny Herwina, Dosen Biologi FMIPA, Pengelola Bee Center Jurusan Biologi FMIPA UNAND Kampusindo.com-Kawasan Puncak Labuang, menjadi salah satu lokasi pendampingan Bee Center UNAND dalam...

Mahasiswa KKN UNAND gelar Edukasi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-Galo) dan Pengembangan Produk Madu Asli di Nagari Mungka

Mungka, Lima Puluh Kota-Dosen Biologi Universitas Andalas dan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Henny Herwina bersama Mahasiswa KKN UNAND Nagari Mungka, Kec. Mungka, Kab. 50...

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat, Mahasiswa FKM Unand Adakan Penyuluhan

Oleh: Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD Padang - Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unand melakukan kegiatan penyuluhan yang diketuai oleh Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD, dengan...

Most Popular

Tim PKM UNAND dan Bee Center Bilologi FMIPA UNAND bersama DPRM DIKTI Dampingi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-galo)

Oleh: Henny Herwina, Dosen Biologi FMIPA, Pengelola Bee Center Jurusan Biologi FMIPA UNAND Kampusindo.com-Kawasan Puncak Labuang, menjadi salah satu lokasi pendampingan Bee Center UNAND dalam...

Mahasiswa KKN UNAND gelar Edukasi Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-Galo) dan Pengembangan Produk Madu Asli di Nagari Mungka

Mungka, Lima Puluh Kota-Dosen Biologi Universitas Andalas dan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Henny Herwina bersama Mahasiswa KKN UNAND Nagari Mungka, Kec. Mungka, Kab. 50...

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat, Mahasiswa FKM Unand Adakan Penyuluhan

Oleh: Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD Padang - Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unand melakukan kegiatan penyuluhan yang diketuai oleh Randy Novirsa, SKM., MKM., PhD, dengan...

Konsorsium Biologi Indonesia Adakan Rakernas di Universitas Andalas

Padang – Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di gedung Convention Hall Universitas Andalas. Rakernas ini dihadiri oleh 55 orang perwakilan...

Recent Comments