Padang, Kampusindo – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM – RE) Universitas Andalas lakukan eksplorasi etnomedisin senyawa bioaktif sebagai antikanker kolorektal dari lumut hati (Marchantia paleacea Bertol.). Dari hasil penelitian didapatkan didapatkan sampel lumut hati dari daerah Sitinjau Lauik, Lubuk Kilangan, Kota Padang, memiliki senyawa yang menjadi obat mujarab dengan tingkat resiko rendah bagi pasien.
Kanker kolorektal masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, tercatat pada tahun 2020 Indonesia menjadi negara tertinggi kematian akibat kanker kolorektal di Asia Tenggara. Pola makan dan pola diet yang bergeser ke arah western merupakan salah satu faktor penyebab kanker kolorektal, makanan yang cenderung rendah serat dan tinggi lemak yang biasa dikonsumsi sehari-hari dapat berdampak serius terhadap perkembangan kanker kolorektal.
Hingga saat ini Indonesia masih bekerja keras dalam mengatasi kematian akibat penyakit tidak menular seperti kanker. Upaya pengobatan yang terus berkembang saat ini dalam mengatasi kanker seperti kemoterapi, dilaporkan memiliki efek samping lainnya terhadap tubuh sehingga belum efektif dalam pengobatan pasien kanker.
Pencarian senyawa baru yang aman dan minim efek samping sangat perlu untuk dilakukan sebagai upaya dalam pengobatan kanker. Senyawa metabolit tumbuhan seperti flavonoids dan fenolik berdasarkan riset yang dilaporkan sebelumnya merupakan senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antikanker. Hingga saat ini banyak riset yang dikembangkan untuk penemuan senyawa bioaktif dari tumbuhan sebagai agen pengobatan atau etnomedisin.
Sayangnya ekplorasi senyawa bioaktif berpotensi sebagai agen pengobatan masih terbatas pada tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat rendah seperti lumut merupakan salah satu bahan alam yang kaya akan senyawa fenolik, triterpenoid, flavonoids sehingga memiliki potensi dalam pengobatan penyakit terkhusus kanker.