Minat menulis mahasiswa STKIP PGRI Sumbar khususnya jurasan bahasa Indonesia bisa dikatakan masih kurang karena tidak beberapa orang yang mau menulis, mungkin bisa dihitung dengan jari saja mahasiswa yang sering menulis, padahal pihak jurusan telah menyediakan tempat untuk menampung karya tulis mahasiswa seperti madding, namun mereka tetap saja tidak mau menulis.
Mading yang sudah disediakan untuk menampung karya mahasiswa tetap saja kosong dengan tulisan mahasiswa, kadang-kadang hanya berisi satu atau dua buah karya tulis dan orangnya bisa kita lihat itu ke itu saja.
Kemanakah mahasiswa yang lain? Apakah mahasiswa bahasa Indonesia cuma satu atau dua orang saja?. Bahkan ada dosen yang memberi motivasi mahasiswanya untuk menulis dengan memberikan nilai yang bagus kalau tulisan mereka keluar di media massa seperti Koran, tetapi yang mau menulis itu ke itu saja, sedangkan yang lain tidak mau tahu.
Hal ini mungkin disebabkan karena mereka beranggapan menulis itu susah dan membosankan, padahal kalau kita berlatih terus menerus maka menulis itu akan menjadi mudah dan menyenangkan.
Apabila mahasiswa itu disuruh untuk membuat sebuah tulisan yang isinya hanya beberapa paragraph, maka mereka akan kebingungan untuk menulis apa, bahkan ada yang satu jam belum tahu mau menulis apa. Ini disebabkan karena kurangnya latihan menulis, seharusnya sebagai calon seorang guru khususnya guru bahasa Indonesia mereka harus bisa menulis karena menulislah kegiatan yang akan diajarkan besoknya kepada siswanya kalau sudah menjadi guru.
Apa jadinya kalau seorang guru tidak bisa menulis, bagaimana dengan anak didiknya sedangkan gurunya saja tidak bisa.